Inspiration

BERIMAN SEDETIK SAJA

Seorang sahabat saya berkeluh kesah ketika usahanya jeblok. Usaha menggiurkan yang tengah naik daun tiba-tiba harus rontok di tengah jalan. Salah satunya karena ada aturan hukum yang belum dipenuhi. Alhasil rekanan bisnis pun hengkang dan minta semua modal dikembalikan.

Kebanggaan yang selama ini dijual ke semua rekan bisnisnya selama ini telah sirna. Relasi dengan para karyawannya pun harus berakhir ketika ia harus memutuskan hubungan kerja mereka. Kepercayaan dirinya pun tergerus sampai habis.

Modal dan aset milyaran rupiah terpaksa harus dilepas bersama dengan segala mimpi, ambisi, gengsi dan tentu iming-iming keuntungan yang membuat orang ngiler dadakan. Semua sirna sekejap. Sahabat itu langsung depresi. Semangat hidup seolah sirna dan tak ada harapan sedikit pun. Keputusasaan pun sempat nangkring di hatinya yang selama ini dikenal tangguh dan tahan uji.

Beberapa waktu tak berkabar, tetiba sahabat tadi menelpon saya. Mengabarkan bahwa ia sudah bisa bangkit dengan rintisan usaha baru. Ia sudah menemukan investor baru yang baik hati yang menaruh kepercayaan pada dirinya. Hanya hitungan bulan ia berhasil bangkit. Senyumnya kembali muncul. Kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Untung tidak sampai stroke atau kolaps.

Saya pun menanyakan apa resepnya. Obat mujarab yang mengangkat keterpurukannya ternyata hanya sepele. Iman dan keyakinan. Iman akan penyelenggaraan Illahi dan keyakinan akan hal yang lebih baik. Dua kata sepele yang gampang terucap, namun tak gampang dilakukan.

Namun saya percaya, tak jarang di titik nadir orang justru bisa mendapatkan titik balik yang luar biasa. Entah balik menjadi baik. Entah balik menjadi hancur. Probabilitasnya sama. Sudah banyak cerita tentang titik balik seperti ini.

Perjuangan sahabat saya tak mudah. Saya duga tidak semua orang akan sekuat sahabat saya. Ia berusaha menjaga iman sebiji sesawi dalam tiap desah nafasnya. Padahal pikirannya diganggu utang milyaran dalam tiap detik waktunya. Betapa sering iman kita yang belum berumur satu detik gampang runtuh oleh kekhawatiran dua detik, karena takut tidak punya uang. Takut miskin. Takut malu. Takut kehilangan gengsi. Sulit rasanya menjaga iman yang utuh meski hanya satu detik. Karena biasanya sepersekian detik lainnya selalu diisi pikiran, kekhawatiran, ketakutan.

Coba saja kalau Anda tidak percaya. Betapa kita berdoa siang dan malam. Betapa kita yakin bahwa kita beriman. Tapi cobalah dengan penuh kesadaran kita memegang dan meyakini iman itu satu detik saja. Tanpa ada ketakutan, kekhawatiran, ketidakyakinan, sekalipun hanya nol koma sekian detik. Percaya tanpa mikir. Percaya tanpa khawatir. Beriman sedetik penuh, tanpa goyah, ibarat beriman sebesar biji sesawi yang kecil, tapi efeknya luar biasa.

Untung sahabat saya punya mental pemenang. Imannya, sekalipun sekecil biji sesawi,  mengalahkan ketakutan akan utang milyaran yang ditanggungnya. Ia membuktikan, imannya solid, utangnya terbayar lunas. Imannya kini menjadikannya pemenang dan pebisnis ulung yang tak pernah merasa sendiri, karena ia selalu bersama Sang Sumber Iman. (Leo Wahyudi S)

Foto diambil dari marlisatenggara.com

4 thoughts on “Inspiration

Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: