Telepon saya berdering sebagai penyambut pagi di Jogja. Cukup mengagetkan karena sepagi itu ada telepon dari seorang sahabat yang sedang tergolek di ruang isolasi IGD. Hati saya was-was, menyiapkan telinga untuk berita terburuk. “Halo, Ndul. Sori aku tidak bisa ikut reuni. Padahal aku pengen sekali ikut, bisa ketawa dan hura-hura bareng. Aku juga pengen ketemu... Continue Reading →