Di dunia modern, apalagi dengan masifnya telnologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), kita dipacu oleh seabrek keinginan. Keinginan untuk lebih kaya, untuk lebih berkuasa, untuk lebih tinggi, untuk lebih terkenal, untuk lebih hebat, dan sejenisnya. Orientasi hidup pun makin memacu kita untuk selalu hidup di masa depan dengan program-program pikiran di masa lalu yang penuh kepahitan, penderitaan, balas dendam. Hidup kita didominasi masa depan dan digerakkan oleh masa lalu demi mengejar kebahagiaan. Masa kini menjadi masa yang kabur dan selalu dilupakan. Tanpa sadar hidup kita hanya diarahkan dan dipenuhi dengan ekspektasi.
Ironisnya, kita tidak sadar kalau kebahagiaan tidak perlu dikejar. Karena ia berada pada saat ini, ya saat ini. Being here and now, berada di sini pada saat ini menjadi semacam impian absurd dewasa ini. Merasakan dan mengalami secara sadar setiap detik saat ini seiring tarikan nafas menjadi kemustahilan.
Padahal untuk menjadi bahagia sebetulnya gampang. Rasakan dan alami saat ini, saat bernafas, saat melihat, saat mendengar, saat merasakan, dan saat mengalami apa yang kita lakukan detik ini. Bahagia tercipta ketika kita menyadari lalu mensyukuri apa pun yang kita miliki saat ini. Hidup kita, pekerjaan kita, pasangan kita, anak kita, tempat tinggal kita, harta kita, orang tua kita, sahabat kita, dan semua yang sudah kita miliki saat ini. Bersyukur berarti memberi apresiasi, penghargaan atas apa yang kita miliki dan alami saat ini. Apresiasi saat ini akan menyingkirkan ekspektasi.
Rhonda Byrne mengatakan bahwa kita harus bahagia sekarang untuk mendatangkan kebahagiaan ke dalam hidup kita melalui hukum tarik-menarik. Kebahagiaan menarik kebahagiaan. Tetapi orang menggunakan begitu banyak alasan mengapa mereka tidak bisa bahagia. Mereka menggunakan alasan utang, kesehatan, hubungan cinta, dan segala macam alasan lain untuk tidak bisa menggunakan rumus sederhana ini. Tetapi rumus ini adalah hukum.
Saya membuat desain kaos seperti dalam foto di atas dengan gambar anjing yang tersenyum. Itu menyiratkan pesan untuk siapapun yang memakai atau yang melihatnya akan tersenyum bahagia. Apa pun alasannya, kita tidak akan bisa menarik kebahagiaan kecuali kalau kita sendiri mulai merasa bahagia. Hukum tarik-menarik mengatakan kepada Anda, “Berbahagialah sekarang, dan selama kau melakukannya, aku akan memberimu kebahagiaan yang tak terbatas.”
Melihat dan menikmati perilaku anak, teman, atau binatang piaraan yang lucu bisa membuat bahagia. Melihat unggahan media sosial yang lucu juga membuat kita bahagia. Pokoknya, bahagia itu sederhana seperti gambar anjing tersenyum yang saya buat di kaos itu. (Leo Wahyudi S)
Matursuwun atas renungannya. Inspiratif. Btw itu kaosnya dijualkah?
LikeLike
masama Sus…itu kaos untuk reuni angkatan dan sudah habis hehe…tp kl mo pesen ya monggo hahaa
LikeLike