Parenting

ARAHAN, BUKAN JAWABAN

“Parents can only give good advice or put them on the right paths, but the final forming of a person’s character lies in their own hands.” – Anne Frank.

Sudah setahun semua kegiatan persekolahan dilakukan di rumah. Setahun lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan Surat Edaran No. 4/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19. Nadiem menekankan bahwa keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya adalah hal terpenting daripada soal kegiatan persekolahan tatap muka.

Alhasil, kegiatan belajar dan mengajar pun diboyong dan pindah ke rumah masing-masing. Awalnya anak-anak sekolah merasa gembira karena akan mengalami libur panjang sampai batas waktu yang tidak jelas. Namun para pendidik mengalami kepusingan tiada tara pada awalnya. Mereka mau tak mau harus beradaptasi, melek teknologi. Pada akhirnya mereka harus terdisrupsi untuk menciptakan inovasi dari teknologi.

Dalam perjalanannya, kegiatan belajar dan mengajar jarak jauh secara daring ini pun menimbulkan banyak kepusingan. Para guru menjadi lebih sibuk dengan persiapan materi ajar dan media mengajar. Para murid menjadi stres karena lama tak bisa bertemu muka dengan teman-temannya. Para orang tua pun ikut sewot karena harus mendampingi proses pembelajaran ketika anak mengalami kesulitan. Semua mengalami persoalan dan kepusingan yang tak jarang menuntut kemampuan beradaptasi ekstra.

Membaca kutipan Anne Frank di atas, orang tua hanya dapat memberikan nasihat yang bagus agar sesuai di jalurnya. Tapi pembentukan karakter berada di tangan mereka sendiri. Kata-kata ini benar. Tapi sekarang kebenarannya meragukan di tengah situasi pandemi. Tapi bukan berarti tidak bisa membentuk karakter anak.

Di masa pandemi ini, saya pun harus melakukan adaptasi dan tak jarang pemakluman terhadap situasi yang ada. Saya tidak boleh marah ketika melihat anak-anak mengikuti pelajaran sambil tiduran, tidak mandi, sambil sarapan, sambil bercanda. Saya tidak mau naik darah ketika anak-anak tidak mengerjakan tugas karena memang tidak tahu dan tidak punya pengetahuan untuk mengerjakannya. Saya harus maklum ketika kamera laptop atau telepon genggam dimatikan agar tidak ketahuan guru kalau ia sedang bercanda di rumah, atau ke toilet berlama-lama. Saya juga harus memahami ketika anak-anak mulai marah-marah dan sewot, kelakuannya aneh-aneh. Mereka stres, karena tidak boleh pergi bebas, tidak boleh bertemu teman-temannya.  

Dalam persoalan nilai akademik dan nilai kehidupan pun saya harus beradaptasi. Sebagai orang tua saya sudah tidak bisa menuntut soal kedua nilai itu secara muluk dan ideal seperti yang diharapkan. Beberapa kali anak-anak selalu bertanya untuk mencari jawaban pada saat mereka mengerjakan ulangan. Saya selalu berkeberatan untuk membantu mereka, karena ini soal integritas, kejujuran.

Lalu saya berpikir, pandemi ini ternyata juga telah menggerogoti nilai-nilai kehidupan yang dulu dipegang teguh banyak orang. Nilai kejujuran. Apakah guru, orang tua, bahkan murid dalam pembelajaran jarak jauh ini bisa menjamin bahwa kejujuran itu masih ada? Integritas pengajar, peserta didik, orang tua, apakah masih kita pegang teguh? Rasa-rasanya sebagian integritas itu pelan-pelan terlepas melalui pemakluman, justifikasi, pembenaran. Tapi saya tidak akan melepaskan nilai-nilai integritas itu semuanya atas nama kenormalan baru dalam pandemi. Tetap harus ada nilai kehidupan yang dipegang.

Saya teringat pesan Marie M. Roker. Katanya, “Kalau kau memberikan jawaban pada anak-anakmu, maka anak-anak tidak akan termotivasi untuk membuat keputusan untuk mereka sendiri.” Orang tua harus membuat anak mandiri dan bertanggung jawab agar dapat membuat keputusan. Maka saya tidak bosan mengingatkan kepada anak-anak agar tetap mempertahankan sikap dan sifat jujur, sekalipun teman mereka hanya laptop, telepon genggam. Jangan sampai nilai-nilai luhur itu ikut terbang dibawa jaringan  wifi.***(Leo Wahyudi S)

Diolah dari Marie M. Roker, from www.successfulchild.com

Foto diambil dari republika.co.id

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: