Inspiration

CHEESE CAKE

Alkisah ada seorang pembuat cake terkenal. Banyak orang sudah menikmati sendiri kelezatan cheese cake buatannya. Rasanya, tampilannya, semua pas untuk dinikmati.

Pembuat cake itu seorang perempuan lajang. Sosoknya cantik dan anggun. Inner beauty-nya sangat menonjol. Ia pintar dan disukai banyak orang. Dulu ia merupakan sosok yang disegani dan dihormati karena kepandaian dan gaya kepemimpinannya yang tegas dan bijak. Namun sepeninggal pasangannya, hidupnya menjadi rapuh. Ia harus berjuang menghidupi keluarganya. Dalam kesendiriannya, ia selalu mendambakan seorang pangeran yang akan menjadi pasangan hidup. Ia hidupi mimpi tentang sosok pangeran pujaan hatinya itu setiap hari. Tapi di sisi lain, ia selalu menganggap hidupnya penuh dengan kemalangan. Karena tak seorang pun yang berani meminangnya.

Suatu kali ia mengundang banyak orang untuk menikmati cheese cake buatannya. Cake itu disajikan dengan menawan. Ada topping dan aksesoris yang makin membuatnya menarik. Ada selubung plastik tebal yang melingkupi cake itu. Ia menyajikannya dengan berbagai pesan dan aturan agar cake yang disajikan tidak rusak estetikanya dan hilang rasanya. Dengan banyak ocehan dan aturan itu, para tamunya justru enggan untuk mengambilnya. Takut kalau cake-nya tersentuh tangan yang tidak bersih dan rusak tampilannya. Jangankan menyantap, menyentuhnya pun para tamu itu tidak berani. Mereka hanya menahan air liur agar tak keluar. Jamuan makan itupun gagal. Para tamu kehilangan selera karena banyaknya aturan dan kemasan plastik yang melingkupinya.

Tampak raut kesedihan dan kekecewaan pada pembuat cake itu. Alih-alih menjamu dengan iklas dan sepenuh hati, para tamunya tak ada yang berani menyantap cheese cake buatannya.

Begitulah yang terjadi dengan pembuat cake tadi. Sudah lama ia membuka hati agar ada seorang pangeran yang mau singgah di hatinya untuk menikmati cintanya. Kerinduan itu sudah lama bercokol di hatinya. Ia ingin mempunyai pendamping hidup lagi setelah ditinggal pasangannya.

Tanpa sadar perempuan cantik itu justru memenjarakan hatinya dengan berbagai bungkus aturan, kekhawatiran dan norma-norma hidup yang super ketat. Ia sibuk dengan selubung-selubung ciptaannya. Bahkan sibuk mengasihani diri. Ia selalu mematut diri bak berlian dalam etalase kaca tebal sambil berharap ada orang akan menyentuh dan membelinya. Alih-alih membuka hati dan membuka diri, sebenarnya perempuan itu justru rajin melapisi dirinya dengan kaca bening yang makin tebal dari ke hari.

Kalau demikian, pangeran sehebat apapun takkan sanggup mengambil berlian dalam etalase tebal itu. Tangan kekarnya takkan sanggup memecahkan kaca bening yang melingkupinya. Entah kapan pangeran pujaan hatinya kan datang, lalu mengajaknya move on dari kepedihan dan kesendiriannya.

Membuka hati dan diri sambil membatasi dengan aturan-aturan ketat sama saja dengan sebuah proses pengerdilan diri dan bahkan pembunuhan karakter pribadi. Ketulusan hati yang seolah terbuka sesungguhnya menjadi sebuah upaya mengasihani diri. Maka, ini pesan saya bagi para jomblo yang sedang mendambakan pasangan hidup, cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain. Mencintai diri dengan bebas, tanpa belenggu persyaratan super ketat. Cinta tak bersyarat untuk diri sendiri. Kalau tidak, cheese cake lezat tadi hanya akan menjadi pajangan seumur hidup, bahkan sampai jamuran tanpa pernah dicicipi orang. ***(Leo Wahyudi S)

Photo credit: goodnewsfromindonesia.id

2 thoughts on “Inspiration

Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: