Writing Tips

4-AKU DAN MEDSOS

“The greatest part of a writer’s time is spent in reading, in order to write; a man will turn over half a library to make one book.”

—Samuel Johnson

“Bagian terbesar dari seorang penulis adalah waktu yang dihabiskan untuk membaca agar bisa menulis. Orang akan melahap separuh dari isi perpustakaan hanya demi membuat satu buah buku,” kata Samuel Johnson.

Ingatkah Anda, pada awal-awal virus corona merebak dari Wuhan, China, beberapa bulan lalu? Kabar itu merambat bagaikan cendawan ledakan bom nuklir seperti yang kita tonton di film. Berita itu tersebar ke seantero planet bumi. Tak terkecuali negeri kita, negeri Indonesia, yang kini kadang disebut oleh warganet +62.

Hanya dalam hitungan hari, banjir bandang informasi itu melanda seluruh peradaban manusia. Bisa dibayangkan ada berapa miliar orang yang memiliki gawai dan bisa mengakses informasi. Berapa pengguna aktif media sosial di dunia? Berapa juta giga bandwidth yang digunakan untuk saling berkirim informasi? Berapa ribu macam informasi yang dikirimkan para pengguna media? Dan, masih banyak angka dan data fantastis terkait pertukaran informasi ini.

Media bagaikan mata pisau. Tergantung orang untuk memanfaatkan pisau itu. Apakah untuk memasak dan memotong sesuai keperluan hidup kita? Ataukah pisau itu digunakan untuk mematikan kehidupan lain? Semua tergantung kita. Begitu pula dengan media. Semua tergantung tingkat kematangan, akal, budi, hati, nurani kita. Informasi media yang menyesatkan bisa memusnahkan kehidupan manusia jika berada di tangan yang salah dengan hati yang penuh kedengkian. Sebaliknya, informasi dan media bisa menjadi energi positif yang membuat hidup semakin hidup.

Bagaimana Anda memandang informasi dan media (sosial) selama pandemi Covid-19 ini? Apakah tangan Anda juga termasuk tangan gatal yang asal kirim informasi tanpa pernah melakukan verifikasi kebenaran? Apakah Anda menjadi penguasa pikiran dan hati, atau Anda rela diperbudak oleh media dan informasi?

Selamat merenungkan dan menuliskan refleksi Anda.

Photo credit: careerswithstem.com.au