Inspiration

ENERGI CINTA DALAM PEKERJAAN ANDA

Bagi Anda yang menggunakan ponsel iPhone atau laptop Mac Book, berbahagialah. Anda sedang mewarisi buah cinta dari Steve Jobs. Dialah tokoh kunci yang memimpin dalam pengembangan dan pemasaran produk-produk revolusioner tersebut. Sekedar tahu, Steve Jobs ikut mengembangkan Macintosh yang jadi cikal bakal Mac Book pada 1981 dari ide Jef Raskin. Begitu pula dengan iPhone, ia bersama tim turut mengembangkan ponsel pintar itu hingga laris manis di pasaran. Steve Jobs adalah tokoh penting di balik dua produk canggih di dunia teknologi hingga kini, sekalipun harganya tidak murah.

Banyak orang ingin melakukan pekerjaannya dengan hasil yang terbaik. Banyak orang mencintai pekerjaan yang ditekuninya. Tapi, banyak pula yang sebetulnya bekerja asal kerja, karena memang tidak punya rasa yang nyambung dengan pekerjaannya. Mereka bekerja demi tuntutan dan tanggung jawab, bukan dari rasa dan minat pada bidang kerjanya. Alhasil, apa yang dilakukan pun seperti robot otomatis dengan wujud seorang manusia.

Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil dari Steve Jobs? Ia pernah berujar, “Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan. Kalau Anda belum menemukannya, carilah, jangan diam.” Ia punya kata-kata itu karena ia mengalami sendiri bagaimana ia mencintai Apple dengan iPhone dan Mac Book-nya hingga bisa berada di genggaman jutaan para penggunanya. 

Mungkin saat ini Anda sedang menjalani pekerjaan yang terasa hambar. Rutinitas tanpa semangat, hanya sekadar memenuhi kewajiban. Tapi Steve Jobs mengajak kita untuk tidak tinggal diam. Kita perlu terus mencari, mencoba hal baru, bahkan mengambil risiko untuk menemukan apa yang benar-benar menggugah hati. Karena ketika kita mencintai apa yang kita lakukan, kita tidak hanya bekerja, kita berkarya dengan passion, cinta dan minat yang besar dari diri kita.

Banyak dari kita berhenti di tengah perjalanan karena tekanan hidup, keraguan diri, atau rasa takut gagal. Kita kehilangan cinta dan passion  pada pekerjaan kita. Tapi justru di saat-saat itulah semangat untuk terus mencari menjadi kunci. Passion tidak selalu muncul di awal, tapi bisa tumbuh saat kita mulai menyelami hal yang bermakna. Anda tidak harus tahu sejak awal apa panggilan hidup Anda. Yang penting adalah keberanian untuk terus mencari dan akhirnya mencintai apa yang Anda cari. 

Pekerjaan hebat dimulai dari cinta. Steve Jobs salah satu buktinya. Masih ada nama-nama besar di balik teknologi media sosial yang kita gunakan, seperti Mark Zuckeberg di balik Facebook dan Meta, Kevin Systrom dan Mike Krieger dengan Instagram, Larry Page dan Sergey Brin dengan Google, Zhang Yiming dengan Tiktok, Jan Koum dan Brian Acton dengan WhatsApp, Bill Gates dengan Microsoft, Jack Dorsey dan Tim dengan Twitter yang kini jadi X oleh Elon Musk. Deretan nama besar hingga teman saya Tri yang tukang jahit dengan kain jahitannya untuk permainan golf virtual yang mendunia. Di balik produk hebat, selalu ada orang hebat yang penuh cinta, dedikasi, komitmen, dan passion di baliknya. 

Kita tidak bisa menghasilkan karya yang hebat jika tidak ada cinta yang mengalir dalam prosesnya. Entah Anda seorang penulis, pemusik, ilmuwan, atau pengusaha, pendidik, pelatih, atlet, atau profesi apa pun, hasil terbaik selalu lahir dari hati. Dalam proses menemukan cinta terhadap pekerjaan, Anda juga menemukan versi terbaik dari diri sendiri. 

Mulailah dari apa yang membuat Anda penasaran. Ikuti rasa ingin tahu Anda. Eksplorasi dan belajar tanpa henti. Kita tidak perlu terburu-buru. Yang penting adalah tetap bergerak. Karena panggilan hidup tidak selalu datang dalam bentuk megah. Ia mungkin tersembunyi di balik hal-hal sederhana yang mungkin awalnya tidak kita sukai. Teruslah mencari, karena cinta terhadap pekerjaan adalah fondasi dari karya hebat dan hidup yang penuh makna. Percayalah, jika Anda bekerja dengan penuh cinta, maka hasilnya pun akan menjadi karya besar yang bermanfaat. ***

Foto dari https://youngontop.com/10-pelajaran-hidup-yang-bisa-dipetik-dari-steve-jobs/