Inspiration

SENYUM, PEMBUKA KEAJAIBAN HIDUP

Belakangan ini saya sedang menikmati hidup dengan melihat orang lain yang tersenyum. Di setiap kesempatan, saat dalam perjalanan, saat bertemu orang, saat di pasar, saya senang mengamati orang yang tersenyum. Ternyata, mencari orang yang murah senyum di tengah hiruk pikuk jaman yang bergerak serba cepat ini susah-susah gampang. Dari pengamatan saya, tidak banyak orang yang murah senyum di pusat-pusat keramaian, di masyarakat. Bahkan di tempat ibadah pun saya melihat lebih banyak orang yang pasang muka cemberut dan terlipat daripada orang yang tersenyum. Semoga pengamatan saya ini tidak terlalu benar.

Saya mengamati orang-orang yang tersenyum ini untuk membuktikan hipotesis saya bahwa senyum itu bisa menjadi kunci pembuka keajaiban dalam hidup. Kebetulan saya sedang menulis buku tentang senyum. Anggap saja apa yang saya lakukan ini sebagai cara pembuktian dari apa yang saya tuliskan di buku tersebut. Maksudnya, temuan-temuan itu nanti akan menguatkan bahwa apa yang saya tulis soal senyum itu bukan omong kosong. 

Kebetulan, dalam satu bulan terakhir saya menemukan sebuah fenomena unik. Ada seorang anak SMA, cowok, yang selalu menjadi objek pengamatan saya. Dia selalu tersenyum. Bahkan saat makan atau minum, anak itu selalu tersenyum. Awalnya saya berpikir anak ini agak aneh atau ada kelainan mental. Saya sadar, asumsi saya itu agak jahat dan jahil. 

Namun belakangan saya baru sadar. Ternyata anak itu selalu tersenyum lebar gegara ada behel yang terpasang di giginya. Kemungkinan behel itu belum lama dipasang. Setelah saya amati (dari kejauhan tentunya), ternyata behel tersebut yang menjadi sumber kenapa anak itu selalu tersenyum lebar. Mungkin dia merasakan ngilu saat mengunyah makanan atau meneguk minuman, sehingga anak itu harus selalu melebarkan mulutnya. Mungkin pula dia tidak bermaksud untuk selalu tersenyum, tetapi untuk meminimalisir rasa tidak nyaman akibat behel di giginya. 

Tapi, apa pun alasannya, senyum anak itu bisa membuat saya selalu tersenyum saat melihatnya. Ini membuktikan bahwa senyum memang punya efek menular, persis seperti orang yang menguap. Kalau tidak percaya, silakan buktikan. Ketika Anda berada di lingkungan atau di tengah keramaian, cobalah tersenyum pada seseorang yang tidak Anda kenal. Anggap saja itu sebagai tanda keramahan. Hampir dipastikan, orang tidak dikenal yang Anda beri senyum akan kaget, lalu membalas senyum. Senyum Anda dibalas senyum. Senyum ternyata menjadi magnet yang menarik energi positif sehingga dapat menciptakan lingkungan yang positif di sekitar kita. Tak heran kalau senyum dikatakan sebagai ibadah, karena memang itu bisa menjadi cara bersedekah yang paling murah dan mudah.

Tak hanya itu, senyum ternyata juga memiliki banyak khasiat terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Senyum bisa mengaktifkan hormon endorfin yang berhubungan dengan rasa senang dan hormon dopamin yang menjadi pengatur kesenangan dan rasa penghargaan di dalam sistem tubuh kita. Dengan demikian, senyum menjadi ekspresi positif yang dapat menggambarkan suasana hati seseorang. Senyum dapat membuat orang merasa lebih rileks, tenang, dan sabar. 

Menurut penelitian, senyum dikatakan mampu meredakan stres, memperbaiki mood, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, membuat orang terlihat awet muda, meningkatkan kesabaran. Bahkan senyum dapat meredakan rasa sakit. Saya sudah membuktikannya berkali-kali. Saat saya jatuh atau terluka, spontan saya tersenyum bahkan tertawa (tentu sambil mengumpat sedikit), dan ternyata hal itu bisa menjadi pereda rasa sakit yang tak kalah manjur dengan obat. Tapi, sebaiknya jangan Anda tiru, karena Anda perlu terluka atau sakit dulu. 

Saya makin yakin bahwa senyum yang tulus adalah kunci pembuka terhadap keajaiban-keajaiban hidup. Tugas kita hanya membuat hidup ini lebih indah sehingga keajaiban itu terjadi. Caranya mudah dan murah, yaitu tersenyum. “Hitunglah umur Anda dengan seberapa banyak teman yang Anda miliki, bukan umur yang telah Anda lalui. Hitunglah hidup Anda dengan senyuman, bukan dengan air mata.” Mungkin kata-kata penyanyi legendaris John Lennon layak kita renungkan agar kita mau tersenyum lebih banyak. ***

Foto dari https://www.wallpaperflare.com/katherine-langford-smiling-face-portrait-actress-girls-wallpaper-bqnuv

3 thoughts on “Inspiration

Add yours

  1. senyum membutuhkan interaksi dg orang lain.. jika hanya senyum sendiri, orang lain akan bilang “gila” 😁

    ngono yo Ndul..

    Like

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑