Inspiration

JANGAN TAKUT BERMIMPI YANG MENAKUTKAN

Belakangan ini saya sering menulis tentang mimpi. Ternyata kalau digali lebih dalam persoalan mimpi itu tidak sesederhana bunga tidur. Ada sederet konsekuensi dan prasyarat agar mimpi itu layak disebut sebagai impian. Mimpi di sini lebih diartikan dengan angan-angan, cita-cita, keinginan. Jadi bukan soal mimpi indah atau mimpi mengerikan saat tidur.

Saya tertarik dengan sebuah konten di sebuah akun TikTok yang mengangkat seorang pesohor, Najwa Shihab, seorang aktris dan jurnalis. Ayahnya, M. Quraish Shihab, seorang cendekiawan Muslim terkemuka, mantan Menteri di Kabinet Pembangunan VII. Kata-kata yang disampaikan dalam tayangan itu adalah soal mimpi. Ulasannya pun sangat inspiratif sehingga menginspirasi tulisan ini.

Bermimpi itu harus tinggi dan bahkan membuat kita takut serta gelisah, sekalipun hanya membayangkannya. Kalau mimpi itu tidak membuat kita gelisah dan takut, berarti mimpinya masih biasa-biasa saja. “Kalau mimpi itu tidak menakutkan, berarti mimpimu tidak cukup besar. Mimpi itu jangan nanggung,” kata Najwa. 

Mimpi itu ibarat target yang tinggi yang membuat kita seolah jeri, gelisah, dan takut bagaimana mewujudkannya. Mimpi besar itu bisa saja mimpi yang menakutkan yang membuat kita selalu mempertanyakan tentang cara meraihnya. 

Maka, semakin kita takut dan gelisah dengan mimpi besar itu, semakin baguslah mimpi yang kita miliki. Tantangan berikutnya adalah bagaimana membangun langkah dan aksi untuk menuju mimpi besar itu. Langkah demi langkah untuk mewujudkan mimpi besar juga tak kalah menakutkan, karena ada banyak tantangan, jebakan, dan bahkan kegagalan. Langkah-langkah Panjang itu bagai anak tangga yang dipersiapkan untuk meraih mimpi besar.

“Saya justru menikmati proses memanjat tangga menuju mimpi besar itu,” kata Najwa. Kalau gagal, kita harus mempersiapkan langkah lainnya yang mengarah pada mimpi besar itu. Langkah atau tangga itu menjadi sebuah proses yang harus dinikmati agar mimpi besar itu terwujud. Kegagalan dan keberhasilan dibangun dalam setiap langkah dan setiap proses menuju mimpi besar itu. Adrenalin, ketegangan, dan rasa takut saat berproses itulah yang akan mendekatkan kita pada mimpi besar. Yang penting harus punya keberanian dan komitmen. Itu amunisi yang harus selalu kita bawa. 

Setelah melihat konten itu, saya tiba-tiba merasa minder dan merasa tak berarti. Mimpi saya ternyata masih biasa-biasa saja, karena tidak membuat saya takut dan gelisah. Anehnya, meskipun mimpinya biasa, tapi saya sibuk mempertanyakan tentang bagaimana mencapainya. Mungkin inilah yang disebut sebagai kebodohan seorang pemimpi. Mimpi biasa, tapi bukan sibuk beraksi, malah jeri. Inilah mimpi seorang pecundang yang menjalani proses dengan penuh protes. 

Lain cerita kalau yang bermimpi seorang pemenang. Ia akan bermimpi besar dan berupaya keras untuk mewujudkannya. Ia mempersiapkan sebuah tangga panjang dan menjulang untuk dipanjat demi meraih mimpinya. Ia sudah siap mental dan fisiknya. Kalau pun harus jatuh, ia sudah siap untuk bangun dan siap memanjat anak tangga lain yang sudah dipersiapkan. Seorang pemenang menikmati setiap proses, entah gagal atau berhasil, karena ia yakin dirinya semakin dekat dengan mimpi besarnya. Ketegangan dan ketakutannya membakar keringat semangat seorang pemenang. Ia bisa menjalani seluruh proses tanpa protes. 

Kalau Anda bagaimana? Apakah ingin bermimpi dengan Najwa atau tentang mimpi Najwa? Saya jadi ingin memimpikan Najwa yang bisa bermimpi besar seperti itu, biar saya punya mimpi yang menakutkan. ***

Foto dari https://judywilkins-smith.com/how-to-achieve-your-dreams-and-goals-in-life-visions-of-whats-possible/

2 thoughts on “Inspiration

Add yours

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑