WARISAN MORAL DAN PELAJARAN CINTA PAUS FRANSISKUS
Kepergian Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin agama Katolik yang karismatik dan unik mengejutkan masyarakat dunia. Senin 21 April 2025, sehari setelah perayaan Paskah bagi orang kristiani seluruh dunia, Paus meninggal dunia. Ia tidak ingin menyerah pada penyakit paru yang telah lama menggerogoti tubuhnya. Singkatnya, Paus menyelesaikan semua tanggung jawabnya hingga akhir sekalipun ia menderita karena sakitnya.
Dunia berduka. Semua yang punya hati dan pikiran terbuka merasakan kehilangan. Orang yang peduli dengan rasa kemanusiaan akan tersentuh saat kehilangan sosok teladan pejuang kemanusiaan dan keadilan.
Saya sendiri kaget. Saya mendapat ucapan belasungkawa dari banyak kolega yang Muslim. Mereka turut berduka karena saya telah kehilangan sosok pemimpin gereja yang penuh welas asih dan rendah hati. “Semoga semua kesederhanaan, toleransi, cinta dan kasih sayang Almarhum kepada sesama manusia selama ini dapat menjadi hikmah dan pembelajaran yg sgt berharga. Sekali lagi turut Berduka Cita dan juga Belasungkawa,” tulis sahabat saya, Ardya, di WhatsApp saya. Saya sungguh tersentuh dengan ucapan para kawan tersebut.
Mereka menyampaikan rasa duka sekaligus rasa kagum, hormat terhadap semua keteladanan, kesederhanaan, kerendahan hati, keimanan, dan segala yang baik yang mengesankan saudara-saudara non-Katolik. Mereka ikut merasakan duka karena kepergian sosok pemimpin yang penuh karisma. Kawan-kawan saya yang Muslim juga mengatakan mereka akan meneladani cara Paus merangkul semua orang tanpa sekat agama, suku, ras, golongan. Paus Fransiskus hanya mengenal satu bahasa universal, yaitu cinta sebagai realisasi dari imannya.
“Cinta membuat kita sama. Cinta membuat kita sederajat. Cinta menghancurkan tembok dan menghilangkan jarak. Tuhan melakukannya bersama kita,” kata Paus Fransiskus.
Saat meninggal, konon Paus Fransiskus tidak memiliki warisan materi. Materi yang dimiliki terlalu sederhana. Sepatunya, pakaiannya, mobilnya, bahkan peti matinya, semua terlalu bersahaja untuk seorang pemimpin dunia. Konon katanya, Paus hanya meninggalkan uang 100 US dolar. Tidak punya rumah, rekening bank, atau investasi apa pun atas namanya.
Padahal sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik sedunia, ia berhak mendapatkan lebih dari 300.000 euro setiap tahun karena jabatannya. Tapi Paus tidak mau menerima uang itu. Semenjak 2013 saat ia menjabat sebagai seorang Paus, ia tetap hidup sangat bersahaja. Jauh dari kemewahan dan kenikmatan duniawi.
Ketika meninggal ia tidak mewariskan wasiat apa pun kecuali uang 100 US dollar. Paus hanya mewariskan kekayaan moral, bukan materi. “Yang penting bukan apa yang Anda miliki. Itulah diri Anda dan apa yang Anda lakukan untuk orang lain,” katanya.
Setelah prosesi dan penghormatan yang panjang menuju Basilika Santa Maria Maggiore, gereja kesayangannya di Roma, Paus Fransiskus dimakamkan pada Sabtu 26 April 2025 dengan nisan sederhana bertuliskan satu kata, “Franciscus”. Hari selanjutnya, masyarakat dapat mengunjungi makamnya.
Paus telah mewariskan ajaran moral, kasih, kesetaraan, kemanusiaan, keberpihakan, kesederhanaan. Imannya utuh dan dapat dilihat dalam setiap nafas dan tindakannya, bahkan menjelang kematiannya. Tapi saya yakin, sekalipun ia sudah meninggal, Paus Fransiskus akan tetap dikenang setiap orang karena teladan kebaikan dan cinta. Tugas kita adalah meneruskan warisan moral dan nilai-nilai hidup yang telah diteladankan Paus Fransiskus. Warisan termudah yang perlu kita lanjutkan adalah senyumnya yang selalu tulus dan menyejukkan.
Selamat jalan menuju kebahagiaan surgawi, Paus Fransiskus.***
Foto dari https://www.dokpenkwi.org/paus-fransiskus-sinode-harus-terus-bekerja-di-dalam-hati-kita/

Leave a comment