Saya berasumsi kebanyakan dari Anda sudah menganggap media sosial atau medsos itu pasangan atau sahabat setia Anda kedua setelah pasangan atau sahabat pertama. Medsos menjadi kebutuhan primer kedua setelah kuota. Berapa lama Anda rata-rata menghabiskan waktu dalam sehari memelototi medsos atau mengakses sumber-sumber informasi online?
Menurut beberapa sumber, Indonesia memiliki lebih dari 129 juta pengguna media sosial aktif dan rata-rata menghabiskan waktu sekitar 3,2 jam atau 197 menit per hari di medsos. Namun, perlu diingat bahwa angka ini dapat bervariasi tergantung pada sumber dan metode pengumpulan data yang digunakan. Saya yakin angka itu terus merangkak naik di 2023 ini.
Saya sendiri rata-rata memelototi dan mengonsumsi informasi dari medsos bisa 2-3 jam dalam akumulasi sehari. Instagram, Facebook, WhatsApp, YouTube, TikTok, dan situs-situs lain dari situs akademis, situs suci, berita, hiburan, sampai yang xxx saya kunjungi, tergantung mood dan kebutuhan.
Pernahkan Anda mengalami saat membuka situs serius, tiba-tiba muncul iklan yang menawarkan apa yang memang sedang kita perlukan? Ternyata kecenderungan dan kesukaan Anda dalam berselancar di dunia maya itu dikumpulkan dan dijadikan informasi algoritmis yang akan membanjiri ruang maya Anda dengan apa yang menarik dan Anda sukai. Entah itu soal berita, fashion, tas, buku, hobi, atau bahkan yang xxx pun akan sering muncul dimanapun Anda berselancar.
Algoritma media sosial biasanya didasarkan pada sejumlah faktor, seperti interaksi pengguna dengan konten tersebut, waktu publikasi, dan pengguna-pengguna yang terkait. Algoritma media sosial juga digunakan untuk melakukan analisis sentimen, mengidentifikasi perilaku pengguna, dan menemukan tren atau pola dalam interaksi pengguna. Algoritma digunakan untuk mendeteksi rekomendasi konten berdasarkan minat pengguna, dan personalisasi pengalaman pengguna di platform media sosial tertentu.
Algoritma adalah suatu urutan langkah logis yang sistematis dan terstruktur untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau menjalankan suatu tugas. Algoritma biasanya terdiri dari tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemahaman dan pencarian solusi atas suatu permasalahan.
Semesta ini pun saya bayangkan sebagai sebuah medsos raksasa. Semesta juga memiliki algoritma yang lebih sempurna daripada para penemu algoritma modern. Apa yang sering kita lakukan, kita pikirkan, kita rasakan, akan dibaca pula oleh algoritma semesta. Kita memberi input dengan pikiran, lalu diproses, dan kemudian outputnya keluar sesuai dengan yang kita pikirkan.
Kalau kita sering menemui kesialan, kepahitan, kekecewaan, penderitaan, berarti algoritma semesta sedang menampilkan hasil dari perbuatan kita, pemikiran kita, angan-angan kita, dan sikap kita yang suka mengeluhkan hidup. Sebaliknya, kalau kita sering bertemu orang baik, mendapat kebaikan, keberuntungan, kemurahan hati, kelimpahan berkah, berarti itu hasil pemrosesan algoritma semesta sesuai dengan input pikiran dan sikap kita tentang kebaikan dan keutamaan hidup.
Dengan kata lain, algoritma semesta sangat cerdas membaca kecenderungan pikiran dan perasaan kita. Kalau positif, yang kita dapatkan pun akan positif. Kalau pikiran dan perasaan penuh hal negatif, maka tren kehidupan kita pun akan selalu negatif dan tidak beruntung. Percayalah, algoritma semesta tak pernah salah. Tugas kita adalah memberikan input-input pikiran dan emosi yang positif agar selaras dengan harmoni semesta.
Dalam algoritma semesta, Sang Pencipta Algoritma tinggal duduk dan memberi kita kehidupan yang sejalan dengan amal, perbuatan, pikiran kita. Mari kita gunakan medsos semesta dengan mencari dan menggunakan informasi secara benar, agar algoritma semesta melimpahi kita dengan kebenaran, cinta, kebijaksanaan, dan pengetahuan yang baik.*** (Leo Wahyudi S)
Foto diambil dari https://lovelyristin.com/jelaskan-apa-yang-dimaksud-dengan-algoritma

Leave a comment