JENGGOT RONTOK Jari-jarinya yang sudah kelihatan segar menghitung. "Masih enam kali lagi," gumamnya sambil duduk di beranda rumahnya di lereng Gunung Merapi menjelang maghrib. Mata kanannya masih tertutup perban putih. Rapi tersembunyi di balik kacamata yang dipakainya. Mata kirinya terbersit sinar kehidupan yang menyiratkan semangat yang masih tersisa. Jambangnya yang dulu memenuhi wajah di bagian... Continue Reading →
Literature
SURGA DAN NERAKA Lalu lalang kendaraan tak ada putusnya. Semua berjalan seolah ingin mengalahkan sang waktu. Berebut dan ngebut demi sampai di rumah lebih cepat. Tapi hiruk pikuk lalu lintas di Jakarta itu tak mengusik pembicaraan Jefa dan Yuda yang menyusuri jalur trotoar menuju stasiun kereta. "Jadi saya sudah hampir enam bulan ini tidak pernah... Continue Reading →
Literature
PUKUL 23.59 Liburan panjang akhir pekan bulan Juni ini tidak bakal kusia-siakan. Aku sudah punya niat untuk me time. Ada waktunya untuk memanjakan diriku sendiri setelah bertahun-tahun hidup diperbudak dengan segala tetek bengek kewajiban. Mulai dari kewajiban sebagai anak perempuan sulung, anak sekolah, anak kuliah, anak magang, anak kos, hingga kini anak kantoran. Bukannya tidak bersyukur,... Continue Reading →
Literature
PARA PEMBURU TUHAN Beribu-ribu kata terdarasMulut berkomat-kamitMata terpejam eratJari menari-nari di sebulir tasbihMerunut dan meruntut bait doa Beratus-ratus desibel suara terdengarMulut menganga untuk pelantang teriakanBerlomba bak toaMeneriakkan hapalan-hapalan kuno Berpuluh-puluh angka dalam tangga nadaBerlomba menjadi nyanyian pujianDilantangkan syahdu berbareng sorakDiiringi alunan musik nan deru Berjuta-juta orang berjejalBerebut hikmat terdepanDalam madah pujian dan pelayananMendengung bak jutaan... Continue Reading →
Literature
Senandung Sendu Anak-anak Perang Hari-harimu penuh bising peluru Udara ceriamu terampas bau mesiu Candamu terampas jerit rancu Keluguanmu terenggut angkara nafsu Tak sempat kau lihat bunga merah Layu tersiram darah Tak sempat kau tatap awan biru Pupus gelap dibalut asap mesiu Takkan datang lagi Cinta mengecup dahi Takkan sempat harapan terucap Terganti suara penuh ratap... Continue Reading →
Literature
Lukisan Jemari Pensil warna-warni itu jadi arangOleh raungan mesin perangKertas putihmu menjadi hitamSelegam muka mungilmuGegara bubuk mesiu Hanya jemari mungilmu tersisaKau lukiskan gambar rumahPenuh cintaKau reka daun dan bungaPenuh cintaKau bayangkan pelukan orang tuaPenuh cinta Di atas tanah berdebu tebalDi sela puing reruntuhan rumahmuDi antara pecahan kacaDi tengah darah kering Kau duduk termanguSambil berangan kapan... Continue Reading →
Literature
AYAHKU ZAKEUS] “Tuhan aku mencintai keluargaku, ibuku, kakak-kakaku. Terima kasih Tuhan karena Engkau memberikan orang-orang yang aku cintai itu. Aku juga berharap bahwa ayahku bisa memiliki hati seperti Zakeus yang rindu sama Tuhan dan rindu ibuku, dan juga rindu saya dan kakak Lisa dan kakak Lukas. Terimakasih Tuhan, aku mau bobok. Amin." Mulut anak itu... Continue Reading →
Literature
OBROLAN OJOL SORE ITU Sisa aroma hujan masih menyelimuti kabut pagi. Hawa sejuk mendinginkan suasana pagi di tengah bangunan-bangunan kompleks yang rapat. Kesegaran menyelisik di antara beton dan pepohonan perindang yang masih tersisa. Matahari seolah tak serajin biasanya. Padahal, bukan karena ia malas menggelontorkan sinarnya, tapi kabut tipis pagi itu rupanya menunda sentuhan sinarnya di... Continue Reading →
Literature
MEJA MAKAN Pertemuan di sebuah cafe di bilangan Jogja barat itu begitu mengesan. Setidaknya bisa membawaku kembali menyusuri lorong waktu yang sudah hampir lepas dari chip memori yang kian menua. "Namamu bagus banget, Dik. Aku tak pernah bosan mengucapkan nama panjangmu meski aku tak tahu makna di balik nama itu," kata lelaki di depan kursiku."Ah,... Continue Reading →
Literature
Gorengan Sore Raja siang mengangkangi belantara beton dengan ratusan bangunan jangkung. Aku menyelinap di antara bayangan-bayangan teduh demi menyembunyikan diri dari tatapan sang raja siang yang garang. Di sebuah ujung bayangan teduh aku tiba-tiba terhenti. Getar telepon genggamku yang mengajakku berhenti. Kulihat layar gawaiku. Rupanya sahabatku igin bersilaturahim karena sudah lama tak berkontak. Dulu kami... Continue Reading →
