INSPIRATION

UANG BUKAN SEGALANYA

Apakah Anda pernah bermimpi punya penghasilan ratusan juta dalam seminggu? Bagi sebagian atau kebanyakan orang, mimpi ini pasti dianggap orang halu atau kegedean mimpi. Tapi, bagi sebagian lagi sebuah keniscayaan. Apalagi di era digital seperti sekarang. Para YouTuber, podcaster, atau para pengusaha digital, selebritas, uang ratusan hingga milyaran rupiah bukan impian kosong. Semuanya nyata dan bisa diraih. Tak heran kalau orang-orang muda hidup dengan kekayaan fantastis. Istilahnya crazy rich.

Tapi apa jadinya ketika ada orang yang bersaksi bahwa dia menyesal karena uang milyaran yang pernah ia dapatkan tak dapat membuatnya hidup enak. Ironis, tapi ini juga nyata. Penyesalan ini muncul dari seseorang yang mengaku pernah menjadi bandar judi online. Ia menceritakan bagaimana mudahnya mencari uang lewat judi online.

Penghasilannya minimal bisa 500 juta setiap minggunya. Itu pun sudah dikurangi dengan setoran pada bandar di atasnya, aparat pelindungnya, karyawan yang dipekerjakannya. Ia bergelimang harta dengan cara yang mudah selama bertahun-tahun. 

Hingga suatu kali ia bertobat karena ada suatu peristiwa sepele. Karyawannya melaporkan ada salah satu pemain judi online yang menelepon admin judi untuk mengembalikan uang 70 ribu yang terampas oleh sistem karena ia kalah. Alasannya uang itu seharusnya untuk membeli obat anaknya. Ternyata, peristiwa sepele itu akhirnya membuat si bandar bertobat. 

Seperti kita tahu, gurita judi online makin hari makin menggila. Di Indonesia sendiri, sejak pandemi Covid-19, terjadi lonjakan fantastis. Kemajuan dan kemudahan teknologi digital dan peningkatan jumlah pengguna internet turut menyuburkannya. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat perputaran uang judi online itu mencapai 327 triliun rupiah pada 2023 yang melibatkan lebih dari 3,2 juta warga Indonesia. Sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah. 

Semua orang waras akan gemas melihat fakta yang membuat orang kecil sengsara semacam itu. Apalagi ada pembiaran karena seolah pemerintah dan penegak hukum tak mampu atau memang membiarkan praktik judi online itu. Kalau ditanya sejarahnya, judi online ini dimulai saat ada pengesahan Undang-Undang Perdagangan dan Pemrosesan pada 1994 di Barbuda, Kepulauan Karibia. Inilah awal mula munculnya perjudian di dunia maya. Lalu muncullah perangkat lunak pertama pada tahun tersebut melalui gim. 

Hingga kini tak terkira dampak sosial yang ditimbulkan oleh judi online. Penurunan kualitas hidup, retaknya keharmonisan keluarga, kebangkrutan ekonomi, kerusakan mental karena kecanduan yang mengakibatkan depresi hingga bunuh diri. Banyak yang memilih bunuh diri akibat jeratan judi online. Kasus perceraian juga makin banyak. 

Bandar yang bertobat tadi hanya salah satu dari ratusan ribu bandar yang memainkan psikologi masyarakat untuk berhalusinasi tentang kaya mendadak dengan mengadu nasib. Bandar tadi mengaku bahwa sistem di judi online sudah dikondisikan agar para pemain tidak bakal menang. Porsinya 30 persen menang dan 70 persen kalah. Bahkan dapat diatur lagi agar tidak pernah menang, sehingga pecundang dapat bernafsu untuk mengadu nasibnya lewat perjudian. 

“Saya punya uang milyaran, tapi saya tidak bisa tidur. Hidup saya penuh ketakutan, kecemasan. Saya harus rutin ke psikiater dan minum obat antidepresan tiap hari. Buat apa punya uang banyak kalau tidak dapat menikmati?” kata mantan bandar itu. 

Ternyata uang bukan segalanya. Kekayaan juga bukan segalanya. Katanya, orang yang terkaya itu adalah orang yang lepas dari belenggu ketamakan dan keserakahan. Kekayaan itu bukan soal siapa yang memiliki uang banyak. Tapi, kekayaan itu adalah soal bagaimana menikmati harta dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan.

Mantan presiden India, A.P.J. Abdul Kalam pernah mengatakan sesuatu yang indah tentang uang dan harta.  Uang dapat membeli rumah, tapi bukan suasana rumah. Uang dapat membeli tempat tidur, tapi bukan tidur.Uang dapat membeli jam, tapi bukan waktu. Uang dapat membeli buku, tapi bukan pengetahuan. Uang dapat membeli makanan, tapi bukan selera makan. Uang dapat membeli pertemanan, tapi bukan cinta. *** 

Foto dari https://tribratanews.polri.go.id/blog/nasional-3/kenali-ini-sederet-dampak-berbahaya-judi-online-78479

One thought on “INSPIRATION

Add yours

Leave a reply to Anonymous Cancel reply

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑