KAFIR Seorang ibu guru agama mencurahkan hatinya di suatu forum semiloka untuk guru agama Katolik. “Murid saya yang masih TK suatu ketika menangis. Dia tidak terima dicap kafir oleh teman-temannya hanya karena dia Katolik. Apakah kita harus diam? Apakah kita harus tetap menggunakan ajaran kasih terhadap diskriminasi semacam itu?” kata ibu itu berapi-api penuh kegusaran.... Continue Reading →
